Kamis, 05 Juni 2014

Perbedaan Google Chrome dan Chromium


chrome-chromium-arasindaki-fark1
Pada awalnya sebuah proyek pembuatan web browser opensource bernama Chromium didirikan
untuk membuat browser yang opensource. Kemudian Google mengambil sourcecode Chromium
proyek tersebut untuk membuat browser baru dengan menambah beberapa fitur tambahan, seperti
tambahan nama, yang kemudian menjadi Google Chrome. Singkat kata, Google Chrome merupakan
Chromium yang dipaket dan didistribusikan oleh Google dengan menambah beberapa fitur. Proyek
Chromium sendiri masih terus berjalan dan masih juga digunakan Google untuk meng-update Google Chrome.
Setidaknya ada 11 perbedaan antara Chromium dan Google Chrome, yang ditambahkan oleh Google, yaitu :
LOGO
Logo dari Google Chrome berwarna-warni kombinasi merah-kuning-hijau-biru sedangkan logo Chromium berwarna biru saja.
Crash reporting
Pada Google Chrome, pengguna dapat mengirim crash report ke Google sedangkan pada Chromium tidak ada fitur ini.
User metrics
Video and audio tags
Google Chrome mendukung format H.264, AAC, MP3, Vorbis dan Theora sedangkan Chromium hanya mendukung Vorbis dan Theora.
Adobe Flash
Secara default, Google Chrome telah terintegrasi dengan Flash Player.
PDF support
Google Chrome juga telah memiliki plugin PDF secara default.
Code
Code dari Google Chrome dites oleh developer sedangkan Chromium dimodifikasi oleh para distributor (termasuk Google itu sendiri..hehe)
Sandbox
Sandbox (semacam mekanisme keamanan) selalu ON pada Google Chrome, sedangkan pada Chromium kadang di-disable tergantung pada distributor.
Package
Google Chrome memiliki paket single deb/rpm/exe sedangkan Chromium tergantung distributor dan bisa terpisah dalam beberapa bagian.
Profile dan Cache
Sudah jelas letak profile dan cache dari kedua browser tersebut berbeda, meskipun cuma nama directory nya saja yaitu google-chrome dan chromium.
Quality Assurance
Ini yang cukup penting. Pada Google Chrome, segala perubahan/update dites terlebih dahulu oleh
para developer sebelum dikirim ke user dalam bentuk rilis. Sedangkan pada Chromium, karena memang
berupa proyek development, maka segala perubahan akan langsung dikirim ke user (mungkin biar user yang
ngetes..hehe). Sehingga Chromium lebih rentan crash dan bug, tetapi lebih up to date dibanding Google Chrome.
Jadi, sangat mungkin bila kita melihat satu fitur dari Chromium yang baru diimplementasikan pada Google Chrome
beberapa waktu yang akan datang. Jangan kaget pula bila memang Chromium tidak punya Stable Released, karena
memang selalu dalam tahap pengembangan.
sumber : http://www.google.co.id/tanya/thread?tid=1d25dc4d8ada5b67&pli=1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar