Kamis, 26 April 2012

MANUSIA DAN KEINDAHAN


1.     KEINDAHAN

a.     Pengertian keindahan.
           
            Kata keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus,permai,cantik,elok,molek, dan sebagainya. Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni, pemandangan alam, manusia, rumah, tatanan, perabot rumah tangga, suara, warna,dan sebagainya. Keindahan juga bersifat universal, artinya tidak terikat oleh selera perseorangan, waktu dan tempat, selera mode, kedaerahan atau lokal.
            Menurut The Liang Gie dalam bukunya “Garis besar estetika”. Menurut asal katanya, dalam bahasa inggris keindahan itu diterjemahkan dengan kata “beautiful” dalam bahasa Perancis “beau”, sedang Italia dan Spanyol “bello” berasal dari kata latin “bellum”. Akar katanya adalah “bonum” yang berarti kebaikan, kemudian mempunyai bentuk pengecilan menjadi “bonellum” dan terakhir di perpendek sehingga di tulis “bellum”

Pengertian keindahan  dalam arti Luas
            Keindahan dalam arti luas merupakan pengertian semula dari bangsa Yunani dulu yang didalamnya tercakup pula kebaikan. Plotinus menulis tentang ilmu yang indah dan kebajikan yang indah. Orang Yunani dulu berbicara pula mengenal buah pikiran yang indah dan adat kebiasaan yang indah. Jadi pengertian keindahan yang seluas-luasnya meliputi :
1.      Keindahan seni
2.      Keindahan alam
3.      Keindahan moral
4.      Keindahan intelektual

Pengertian keindahan dalam estetis murni
Keindahan dalam arti estetis murni menyangkut pengalaman estetis dari seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diterapkannya.

Pengertian keindahan arti terbatas
Keindahan dalam arti terbatas lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda-benda yang diserapnya dengan penglihatan, yakni berupa keindahan dari bentuk dan warna.



b.     Nilai Estetik
           
            Dalam rangka teori umum tentang nilai The Liang Gie menjelaskan bahwa pengertian keindahan dianggap sebagai salah satu jenis nilai seperti halnya nilai moral, nilai ekonomik, nilai pendidikan, dan sebagainya. Nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tercangkup dalam pengertian keindahan di sebut nilai estetik. Dalam bidang filsafat, istilah nilai estetik seringkali dipakai sebagai suatu kata benda abstrak yang berarti keberhargaan (worth) atau kebaikan (goodness).
            Dalam dictionary of sociology and related sciences, nilai adalah semata-mata suatu realita psikologis yang harus dibedakan secara tegas dari kegunaan, karena terdapat dalam jiwa manusia dan bukan pada benda itu sendiri. Nilai itu oleh orang di percaya terdapat pada sesuatu benda sampai terbukti letak kebenarannya.
            Tentang nilai itu ada yang membedakan antara nilai subyektif dan nilai obyektif,  tetapi penggolongan yang paling penting adalah nilai ekstrinsik dan nilai instrinsik.
-          Nilai ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya (instrumental/contributory value), yakni nilai yang bersifat sebagai alat atau membantu.
-          Nilai instrinsik adalah sifat baik dari benda yang bersangkutan, atau sebagai suatu tujuan, ataupun demi kepentingan benda itu sendiri.

c.      Kontemplasi dan Ekstansi

- Kontemplasi adalah dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah.
- Ekstansi adalah dasar manusia dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan, dan      menikmati sesuatu yang indah.
            Apabila kedua dasar ini di hubungkan dengan bentuk di luar diri manusia, maka akan terjadi penilaian bahwa sesuatu itu indah. Bentuk di luar diri manusia itu berupa karya budaya yaitu karya seni lukis, seni suara, seni tari, dll

2.     RENUNGAN

Renungan berasal dari kata renung, artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung. Dalam merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori. Teori- teori itu adalah :
Teori Pengungkapan
            Pengungkapan berwujud sebagai gambaran angan-angan seperti misalnya images warna, garis, dan kata. Bagi seseorang pengungkapan berarti menciptakan seni dalam dirinya tanpa perlu adanya kegiatan jasmaniah keluar. Pengalaman estetis seseorang tidak lain adalah ekspresi dalam gambaran angan-angan.
            Seorang tokoh dari teori pengungkapan adalah Leo TOlstoi, dia menegaskan bahwa kegiatan seni adalah memunculkan dalam diri sendiri suatu perasaan yang seseorang telah mengalaminya dan setelah memunculkan itu kemudian dengan kata-kata memindahkan perasaan itu sehingga orang-orang mengalami perasaan yang sama.
Teori Metafisik
            Teori seni yang bercorak metafisis merupakan salah satu teori yang tertua, yakni berasal dari dari Plato dan karya-karya tulisannya untuk sebagian membahas estetik filsafati, konsepsi keindahan, dan teori seni. Mengenai sumber seni Plato mengemukakan suatu teori peniruan (imitation theory). Ini sesuai dengan metafisika Plato yang mendalikan adanya dunia ide pada realita duniawi ini yang merupakan cerminan semu dan mirip realita ilahi. Dan karya seni yang di buat manusia adalah merupakan mimemis (tiruan) dan realita duniawi.


Teori Psikologis
            Sebagian ahli estetik dalam abad modern menelaah teori-teori seni dari sudut hubungan karya seni dan alam pikiran penciptanya dengan mempergunakan metode-metode psikologis.   Misalnya berdasarkan psikoanalisa di kemukakan teori bahwa proses penciptaan seni adalah pemenuhan keinginan-keinginan bawah sadar dari seseorang seniman. Sedang karya seninya itu merupakan bentuk terselubung atau diperhalus yang diwujudkan keluar dari keinginan-keinginan itu.

3.     KESERASIAN

            Keserasian berasal dari kata serasi dan dari kata dasar rasi artinya cocok, kena benar, dan sesuai benar. Kata cocok, kena dan sesuai itu mengandung unsure perpaduan, pertentangan, ukuran dan seimbang.
            Pertentanganpun menghasilkan keserasian. Misalnya dalam dunia music, pada hakekatnya irama yang mengalun itu merupakan pertentangan suara tinggi rendah, panjang pendek, dan keras lembut.
            Karena itu dalam keindahan ini, sebagian ahli pikir menjelaskan, bahwa keindahan pada dasarnya adalah sejumlah kualitas/pokok tertentu yang terdapat pada sesuatu hal. Kualita yang paling sering di sebut adalah kesatuan (unity), keselarasan (harmony), kesetangkupan (symestry), keseimbangan (balance), dan keterbalikan (contrast). Selanjutnya dalam hal keindahan itu dikatakan tersusun dari berbagai keselarasan dan keterbalikan dari garis, warna, bentuk, nada dan kata-kata. Tetapi ada pula yang berpendapat bahwa keindahan adalah suatu kumpulan hubungan yang serasi dalam suatu benda dan diantara benda itu dengan si pengamat.

Dengan ini dapat disimpulkan bahwa keindahan merupakan bagian hidup manusia. Keindahan tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dimanapun kapanpun dan siapa saja dapat menikmati keindahan.

Sumber :
Buku paket elektronik (e-book) ILMU BUDAYA DASAR



Tidak ada komentar:

Posting Komentar