Jumat, 10 Mei 2013

Bekerja sama dalam team


Kelompok merupakan kumpulan manusia yang merupakan kesatuan beridentitas dengan adat istiadat dan sistem norma yang mengatur pola-pola interaksi antara manusia.

Karakteristik kelompok menurut Sorsyth,1979

Karakteristik kelompok (Sorsyth,1979),yaitu:
1. Interaksi
  fisik,verbal,non verbal, emosional
2. Struktur
   pola hubungan yang stabil diantara anggota
 
* role yang telah diharapkan dan seseorang yang telah 
   menduduki
* norma : aturan yang mengidentifikasi atau
   mengdeskripsikan perilaku yang tepat
* relasi antar anggota  

3. Tujuan

* intrinsik
* ekstrinsik (tujuan bersama)

4. Groupness entitavity (kesatuan) 
     tingkat dimana kesatuan kekuatan tunggal menyatu
5. Ketergantungan dinamis

2 Kelompok efektif dan tidak efektif

Teori Fiedler.
     
 Model atau teori kontingensi Fiedler melihat bahwa kelompok efektif tergantung pada kecocokan antara gaya pemimpin yang berinteraksi dengan subordinatnya sehingga situasi menjadi pengendali dan berpengaruh terhadap pemimpin.

Steven Covey (1997) menemukan 7 kebiasaan atau habits yang perlu dimiliki oleh individu/kelompok yang ingin memiliki keefektifan yang tinggi : 1). Pro aktif, 2). Mendahulukan yang utama, 3) selalu memulai dengan tujuan akhir, 4). Pendekatan menang-menang, 5) berusaha mengerti orang lain, 6) selalu menciptakan sinergi, keterpaduan dan kebersamaan serta 7). Selalu mengasah dan mengembangkan diri baik fisik , sosial maupun nilai-nilai. Dari ketujuh habit tersebut yang menonjol adanya tim adalah pendekatan menang-menang, mengerti orang lain dan selalu bersinergi.

ciri-ciri kelompok yang tidak efektif :
1). Komposisi susunan kelompok yang tidak efektif
2). Ketidak jelasan peran kelompok dan anggota-anggotannya
3). Kemampuan mental dan (intelegensia,kreativitas) yang rendah
4). Konflik of interest pribadi merebak
5). Moral atau semangat kelompok yang rendah

Tahap-tahap Pembentukan Kelompok

Model pembentukan suatu kelompok pertama kali diajukan oleh Bruce Tackman (1965). Teori ini dikenal sebagai salah satu teori pembentukan kelompok yang terbaik dan menghasilkan banyak ide-ide lain setelah kosep ini dicetuskan.

Tahap 1 - Forming
Pada tahap ini kelompok baru saja dibentuk dan diberikan tugas. Anggota kelompok cenderung untuk bekerja sendiri dan walaupun memiliki itikad baik namun mereka belum saling mengenal dan belum saling percaya.

Tahap 2 - Storming
Kelompok mulai mengembangkan ide-ide berhubungan dengan tugas-tugas yang mereka hadapi. Mereka membahas isu-isu semacam masalah yang harus mereka selesaikan. Anggota kelompok saling terbuka dan mengkonfrontasi ide-ide dan perspektif mereka masing-masing. Pada beberapa kasus, tahap storming cepat selesai. Namun ada pula yang mandenk pada tahap ini.

Tahap 3 - Norming
Terdapat kesepakatan dan konsensus antara anggota kelompok. Peranan dan tanggung jawab telah jelas. Anggota kelompok mulai dapat mempercayai satu sama lain seiring dengan mereka melihat kontribusi masing-masing anggota untuk kelompok.

Tahap 4 - Performing
Kelompok dalam tahap ini dapat menyelesaikan pekerjaan dengan lancar dan efektif tanpa ada konflik yang tidak perlu dan supervisi eksternal. Anggota kelompok saling bergantung satu sama lainnya dan mereka saling respect dalam berkomunikasi.

Tahap 5 - Adjourning dan Transforming
Tahap dimana proyek berakhir dan kelompok membubarkan diri. Kelompok bisa saja kembali pada tahap mana pun ketika mereka mengalami perubahan.

Kekuatan Team work
Semua manusia saling membutuhkan satu sama lain.Sebuah kekuatan dan kehebatan terletak dari suatu kerjasama dan sinergi yang harmonis.
Memang semua orang memiliki banyak talenta, dan ada juga banyak orang yang memiliki sebuah kinerja yang baik, dan sanggup mengerjakan berbagai pekerjaan sekaligus ( multi tasking). Namun ia tetap membutuhkan orang lain. Untuk sementara ia kelihatan unggul, tapi sesungguhnya ia tak akan mampu bersaing menghadapi kekuatan sebuah tim.

Membiasakan diri bekerja secara tim. 
Tidak banyak yang memiliki bakat alamiah sebagai pemimpin. Namun sebagian besar pemimpin sulit mendelegasikan atau bekerja sama dengan orang lain. Ego yang kuat dan sulit mempercayai merupakan halangan terbesar dalam tim kerja. Namun hal ini dapat dikelola dan dilatih agar kita tidak terjebak ke dalam suatu kegagalan. Pemimpin tidak dilahirkan, melainkan dibentuk. Sama halnya dengan tim kerja yang harus dibangun dengan melewati berbagai proses pembentukan. Diawali dengan tahap pengenalan pribadi dan sesama anggota, lalu ada tahap konflik dan perbedaan pendapat. Kemudian terjadi proses saling memahami dan penyesuaian pribadi yang dilanjutkan dengan kemampuan untuk saling mengisi dan sinergi. Ketika seorang merasa lemah, maka anggota tim yang lain akan dapat menolong. Itulah keunggulan sebuah sinergi tim kerja.

Sumber :
kabar24.com
wolipop.detik.com
solution.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar